Senin, 09 Agustus 2010

Allah Mengubah Vonis Mati Kanker-ku Di Masjidil Haram (Kisah Nyata) Bagikan

Wanita Pengidap Kanker Divonis Mati Oleh Dokter, Tapi Sembuh Atas Izin Allah

Ini adalah kisah yang patut dijadikan pelajaran zaman. Kisah seorang wanita bernama, Laila al-Hulw yang sebelumnya tidak penah mengingat Allah dan lupa kepada-Nya. Suatu ketika, ia diberi cobaan dengan penyakit yang menakutkan dan menjijikkan sekaligus mematikan. Barulah setelah itu, ia tersadar dan menyadari bahwa hanya Allah lah tempat berlindung dan memohon. Dia lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Yang Maha menyembuhkan. Kemudian ia habiskan waktunya untuk mendekatkan diri kepada-Nya di rumah-Nya, Baitullah al-Haram dan di sanalah terjadi kejadian aneh yang akhirnya merubah kehidupannya secara total.

Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak penuturannya:

Sudah 9 tahun aku mengidap penyakit yang sangat mengerikan sekali, yaitu penyakit kanker. Semua orang pasti tahu bahwa nama ini sangat menakutkan. Di negeriku, Maroko, orang tidak menyebutnya penyakit as-Sarathan (kanker) tetapi disebut ‘momok’ (al-Ghawl) alias ‘penyakit kotor (al-Maradl al-Khabits).

Penyakit ini mengenai bagian payudaraku. Sebelumnya, tingkat keimananku kepada Allah sangatlah lemah; aku lalai dari mengingat Allah. Aku mengira bahwa kecantikan seseorang akan abadi selama hidupnya dan masa muda dan kesehatannya juga demikian. Aku sama sekali tidak mengira akan menderita penyakit yang amat berbahaya, kanker. Namun setelah aku benar-benar menderita penyakit ini, jiwaku menjadi sangat guncang. Aku berpikir bagaimana bisa menghindar darinya tetapi hendak kemana? Sementara penyakitku ini akan selalu bersamaku di mana pun aku berada. Aku juga pernah berpikir untuk bunuh diri namun aku masih mencintai suami dan anak-anakku. Aku sama sekali tidak pernah berpikir bahwa Allah akan menyiksaku bilamana aku jadi bunuh diri -sebagaimana yang aku jelaskan tadi- sebab aku orang yang lalai dari mengingat Allah.

Rupanya, melalui penyakit ini Allah ingin memberikan hidayah kepadaku dan melalui perantaraanku pula, Dia memberikan hidayah kepada banyak orang. Setelah itu, mulai semua urusan berkembang.

Ketika menderita penyakit tersebut, aku bersama suamiku pergi ke Belgia untuk berobat dan di sana aku mendatangi beberapa orang dokter terkenal namun mereka semua hampir sepakat mengatakan kepada suamiku bahwa payudaraku harus dihilangkan.

Tidak sebatas itu, aku juga harus menggunakan obat-obat dengan dosis tinggi di mana efek sampingnya dapat merontokkan rambut, melenyapkan bulu mata, kedua alis mata, menumbuhkan seperti jenggot di atas wajah bahkan merontokkan juga kuku dan gigi. Karena itu, aku menolaknya sama sekali seraya berkata, “Aku lebih baik mati dengan tetap memiliki payudara dan rambut serta semua apa yang diciptakan Allah untukku dari pada harus cacat. Lalu aku meminta kepada para dokter agar membuat resep pengobatan ringan untukku dan mereka pun mengabulkannya.

Kemudian aku kembali ke negeriku, Maroko dan aku gunakanlah obat yang diberikan para dokter tersebut. Ternyata obat itu tidak memiliki efek samping apa pun dan ini membuatku senang. Aku berkata pada diriku, “Barangkali saja para dokter itu salah dalam mendiagnosa dan aku sebenarnya tidak menderita penyakit kanker itu.”

Akan tetapi, setelah kira-kira enam bulan kemudian, aku mulai merasakan susutnya berat badanku, warna kulitku banyak berubah dan merasakan berbagai keluhan sakit. Yah, sakit yang selalu bersamaku. Lalu dokter pribadi kami di Maroko menyarankanku agar pergi ke Belgia, maka aku pun berangkat ke sana bersama suami.

Di sanalah, seakan bencana itu benar-benar tiba. Para dokter malah berkata kepada suamiku, “Penyakitnya sudah menyerang seluruh tubuhnya, termasuk kedua paru-paru.” Mereka menyatakan tidak memiliki resep apa pun yang dapat menyembuhkan kondisi yang aku alami tersebut. Kemudian mereka berkata kepada suamiku, “Sebaiknya, anda bawa kembali isterimu ini ke negerimu hingga ia menemui ajalnya di sana.”

Suamiku kaget alang kepalang mendengar pernyataan itu dan tidak mudah percaya begitu saja dengan ucapan mereka. Karena itu, kami bukannya pulang ke Maroko seperti yang disarankan tetapi malah ke Perancis. Kami mengira bahwa pasti ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakitku itu. Namun, kami tidak mendapatkan apa-apa sehingga akhirnya kami sangat ingin sekali untuk meminta tolong kepada seseorang di sana agar aku dimasukkan ke rumah sakit untuk menghilangkan payudaraku dan menggunakan obat-obat berdosis tinggi itu.

Akan tetapi, suamiku rupanya ingat sesuatu yang selama ini kami lupakan bahkan sepanjang hidup kami. Allah telah memberikan ilham kepada suamiku agar kami berziarah ke Baitullah al-Haram di Mekkah. Kami harus berdiri di hadapan-Nya guna memohon disembuhkan dari penyakit yang aku derita ini. Kami pun melakuan hal itu.

Kami berangkat dari Paris seraya bertahlil dan bertakbir. Aku sangat gembira sekali karena untuk pertama kalinya memasuki Baitullah al-Haram dan melihat Ka’bah yang dimuliakan. Di sebuah toko di kota Paris, aku membeli sebuah mushaf dan setelah itu, kami berangkat menuju Mekkah al-Mukarramah.

Akhirnya, kami sampai juga di Baitullah al-Haram. Tatkala sudah masuk dan melihat Ka’bah, aku banyak menangis karena menyesali atas perbuatanku yang telah lalu. Aku sudah tidak pernah melakukan berbagai kewajiban yang diperintahkan Allah; shalat, puasa, kekhusyu’an dan pasrah diri kepada-Nya.

Aku berkata, “Wahai Rabb, pengobatan terhadap penyakitku sudah membuat tak berdaya para dokter. Sedangkan penyakit itu berasal dari-Mu dan Engkau pulalah Yang Memiliki obatnya. Semua pintu telah tertutup di hadapanku, yang tinggal hanyalah pintu-Mu saja. Karena itu, janganlah Engkau kunci pintu-Mu dati hadapanku.”



Aku pun melakukan thawaf di Ka’bah dan banyak memohon kepada-Nya agar Dia tidak menyia-nyiakan harapanku dan tidak menghinakanku serta dapat membuat tercengang para dokter yang telah memvonisku.

Seperti yang telah aku katakan tadi, dulu aku orang yang lalai dari mengingat Allah dan jahil terhadap agama-Nya. Karena itu, aku mendatangi beberapa ulama dan syaikh yang berada di sana seraya meminta mereka menunjukiku buku dan doa yang mudah dan ringkas untuk aku jadikan pegangan. Lalu mereka menasehatiku agar banyak-banyak membaca al-Qur’an dan meminum air zam-zam sepuas-puasnya. Mereka juga menasehatiku agar memperbanyak berdzikir kepada Allah dan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.

Berada di Baitullah, aku merasakan ketenangan jiwa yang luar biasa. Karena itu, aku minta izin kepada suamiku untuk tetap tinggal di al-Haram dan tidak pulang ke hotel. Dia pun mengizinkanku.

Di al-Haram kebetulan ada beberapa saudariku seiman dari Mesir dan Turki yang menjadi tetanggaku duduk-duduk. Mereka sering melihatku sedang menangis lalu bertanya perihal sebab aku menangis. Aku menjawab, “Karena aku sudah sampai di Baitullah padahal aku tidak mengira akan demikian mencintainya seperti sekarang ini. Kedua, karena aku mengidap kanker.”

Lalu mereka menemaniku dan tidak ingin berpisah. Aku beritahukan kepada mereka bahwa aku berniat I’tikaf di rumah Allah ini. Maka, mereka pun memberitahu kepada suami-suami masing-masing untuk meminta izin tinggal bersamaku. Kami tidak pernah memejamka mata, tidak makan kecuali hanya sedikit. Kami hanya banyak minum air zam-zam sebab di dalam hadits, Nabi SAW, bersabda, “Air zam-zam itu sesuai dengan (tujuan/niat) meminumnya.” (Hadits Shahih, HR.Ibn Majah dan lainnya) Meminumnya karena niat agar disembuhkan, maka Allah akan menyembuhkan anda, meminumnya karena niat agar hilang dahaga, maka Allah akan menghilangkan dahaga anda dan meminumnya karena niat agar berlindung kepada Allah, maka Dia akan melindungi anda.

Benar, Allah telah menghilangkan rasa lapar kami dan kami terus melakukan thawaf. Kami melakukan shalat dua raka’at, lalu mengulangi thawaf lagi. Kami meminum air zam-zam dan memperbanyak bacaan al-Qur’an. Demikianlah, siang dan malam, kami hanya sedikit tidur. Ketika aku sampai di Baitullah, tubuhku kurus sekali, pada sebagian tubuhku bagian atas banyak sekali tumbuh bintik-bintik dan benjolan-benjolan yang menandakan bahwa kanker telah menyerang seluruh anggota badanku bagian atas. Mereka menasehatiku agar membasuh separuh tubuhku bagian atas dengan air zam-zam akan tetapi aku takut bila menyentuh benjolan-benjolan dan bintik-bintik itu, aku akan teringat sakit lantas membuatku terlena dari berdzikir dan beribadah kepada Allah. Aku pun membasuhnya tetapi tanpa menyentuh tubuhku.

Pada hari ke-lima, teman-temanku itu memaksaku agar menyapu seluruh tubuhku dengan sedikit air zam-zam. Pada mulanya, aku menolak tetapi tiba-tiba aku merasa mendapatkan kekuatan yang mendorongku untuk mengambil sedikit air zam-zam lalu menyapunya ke tubuhku. Saat pertama kali, aku merasa cemas, kemudian aku merasakan ada kekuatan lagi, tetapi masih ragu-ragu namun ketika untuk kali ketiganya tanpa terasa aku memegang tanganku lalu menyapu air zam-zam ke tubuh dan payudaraku yang mengeluarkan darah, nanah dan bintik-bintik. Di sinilah, terjadi sesuatu yang tidak pernah aku sangka-sangka. Rupanya, semua bintik-bintik itu lenyap seketika dan aku tidak menemukan sesuatu pun di tubuhkku, tidak rasa sakit, darah atau pun nanah.!!

Pada awal mulanya, aku betul-betul kaget. Karenanya, aku masukkan kembali kedua tanganku ke dalam bajuku untuk mencari penyakit yang dulu bersarang di tubuhku, namun aku tidak mendapatkan sedikit pun benjolan-benjolan itu. Bulu kudukku merinding saking kagetnya, akan tetapi barulah aku teringat bahwa Allah Ta’ala Maha Kuasa atas segala sesuatu. Lalu aku meminta salah seorang temanku untuk menyentuh tubuhku dan mencari bintik-bintik dan benjolan-benjolan, barangkali saja ada. Tiba-tiba mereka berterik tanpa sadar, “Allahu Akbar, Allahu Akbar.!”

Tak berapa lama setelah itu, aku tidak kuasa lagi untuk segera pulang dan memberitahukan perihal tersebut kepada suamiku. Aku memasuki hotel tempat kami menginap, dan begitu sudah berdiri di hadapan matanya, aku robek bajuku seraya berkata, “Lihatlah rahmat Allah.!” Kemudian aku memberitahukan kepadanya apa yang telah terjadi tetapi ia tidak percaya. Ia menangis dan berteriak dengan suara kencang, “Tahukah kamu bahwa para dokter tempo hari telah bersumpah atas kematianmu setelah tiga minggu saja.?” Lalu aku berkata, “Sesungguhnya ajal itu di tangan Allah Ta’ala dan tidak ada yang mengetahui hal yang ghaib selain Allah.”

Setelah itu, kami tinggal di Baitullah selama seminggu penuh. Selama masa-masa itu, aku tidak putus untuk memuji dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat-nikmat-Nya yang demikian tidak terhingga. Kemudian kam mengunjungi masjid nabawi untuk melakukan shalat dan berziarah kepada Rasulullah SAW, lalu setelah itu kembali ke Perancis.

Di sana, para dokter tampak benar-benar kaget dan bingung alang kepalang melihat kejadian aneh yang menimpaku. Mereka antusias bertanya, “Apakah benar anda ini si ibu tempo hari yang pernah datang kemari.?” Lalu dengan penuh rasa bangga, aku tegaskan kepada mereka, “Ya, benar dan si fulan itu adalah suamiku. Aku telah kembali kepada Rabbku dan aku tidak akan pernah takut lagi kepada siapa pun selain Allah. Semua takdir berada di tangan-Nya dan segala urusan adalah milik-Nya.” Mereka bertanya, “Sesungguhnya, kondisimu ini merupakan sesuatu yang sangat aneh sekali sebab benjolan-benjolan itu sudah hilang sama sekali. Izinkan kami untuk mengadakan pemeriksaan sekali lagi.”

Mereka kembali memeriksaku namun tidak mendapatkan sesuatu pun. Sebelumnya, gara-gara benjolan-benjolan itu, aku sama sekali sulit untuk bernafas akan tetapi ketika sampai di Baitullah al-Haram dan aku meminta kesembuhan hanya kepada-Nya, maka sesak nafas itu pun hilang.

Setelah peristiwa aneh itu, aku bergiat mencari tahu mengenai riwayat hidup Nabi Muhammad SAW, riwayat hidup para shahabatnya dan aku banyak menangis. Aku menangisi masa laluku karena sudah sekian lama melewatkan waktu dengan sia-sia dan tidak dapat mengecap rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Aku menyesali hari-hari yang telah aku sia-siakan dan membuatku jauh dari-Nya itu. Aku memohon kepada Allah agar menerima amalanku dan menerima taubatku, suamiku dan seluruh kaum Muslimin.

***

(SUMBER: asy-Syifaa` Ba’da al-Maradl karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimy, h.47-54, sebagai yang dinukilnya dari buku al-’Aa`iduun Ilallaah, h.65, disusun Muhammad al-Musnid)

Semua Karena Izin Allah
( pesan ini disampaikan oleh H.A.S)
* Meniti Ramadhan Meraih Keluarga Ihsan *

Menyelami bulan Ramadhan, adalah menyelami lautan hikmah yang begitu luas, dalam, dan nikmat. Kita bukan hanya mendapatkan kesehatan jasmani, penguatan iman serta kejernihan visi tentang hidup. Tetapi kita juga mendapat meraih kembali nilai-nilai keluarga yang amat banyak selama menyelami bulan penuh rahmat itu.

Tak berlebihan bila dikatakan bahwa, bulan Ramadhan adalah bulan pengokohan kembali sendi-sendi keluarga. Betapa tidak! Karena boleh jadi selama 11 bulan yang lalu, begitu banyaknya nilai-nilai keluarga yang sama sekali kurang atau bahkan terlupakan oleh kita.

Ambil contoh, soal makan bersama satu meja. Mungkin sebagian ayah yang sibuk di kantor, hampir melupakan tradisi itu. Padahal banyak sekali manfaat kita makan bersama satu meja bersama seluruh anggota keluarga. Setidaknya di samping sebagai media komunikasi, makan bersama dapat menjadi media untuk menghidupkan sekaligus memperkokoh tali ikatan keluarga.

Sungguh nyaman makan bersama di waktu tengah malam (sahur). Dari aktivitas ini saja sudah tercipta ta'awun 'alal birri - bertolong-tolongan dalam kebaikan - di dalam keluarga. Ayah yang bangun lebih dulu, membangunkan ibu untuk menyiapkan makan sahur. Kemudian, ketika ibu menyiapkan hidangan sahur, ayah membangunkan anak-anak. Anak-anak yang sudah besar bisa membantu ibu, entah itu mencuci piring-gelas yang kotor, memasak air, atau menyiapkan minuman manis sekaligus merapikan meja.

Jika hidangan sahur sudah tersaji, bersama keluarga kita menikmati makan sahur. Duh, nikmatnya bersama kembali satu meja dengan keluarga. Aktivitas yang mungkin sudah lama kita lupakan, lantaran kesibukan kita.

Usai makan sahur, jika masih ada waktu yang tersisa, masih bisa kita manfaatkan untuk santai sejenak bersama keluarga. Sambil menunggu waktu imsak/adzan subuh, kita bisa berkumpul dengan anak-anak. Menanyakan soal pelajaran mereka atau hal-hal yang lain. Setidaknya waktu yang pendek itu bisa kita manfaatkan untuk berkomunikasi dan saling berbagi pengalaman indah, sedih, atau lucu.

Kenyamanan itu bertambah, tatkala azan subuh berkumandang, lalu kita berbenah dan mengingatkan anak-anak untuk bersama-sama berangkat ke masjid. Dalam dingin subuh, di bawah langit malam yang cerah berbintang, kita bersama anak-anak menyusuri jalan melangkah menuju masjid. Pasti aktivitas demikian ini tak mungkin bisa terjadi pada moment-moment selain bulan Ramadhan. Ya, Ramadhan memang bulan yang sangat diberkahi Allah 'Azza wa Jalla. Sehingga ia memberi spirit yang luar biasa, yang menjadikan kita begitu bersemangat beribadah bersama keluarga. Dan anak-anak pun tetap bersemangat melakukan aktivitas-aktivitas ibadah yang tak pernah dilakukannya di bulan-bulan lain.

Tak berlebihan bila kita katakan, Ramadhan adalah bulan keluarga. Bulan dimana kita dapat mengajak seluruh anggota keluarga menjadi hamba-hambaNYA yang bersyukur. Kita bisa mengokohkan kembali hubungan antar sesama anggota keluarga lewat berbagai aktivitas ibadah Ramadhan. Entah itu aktivitas sholat, diskusi keluarga mengenai Ramadhan, tadarus-mengkaji-menghafal Al Qur'an, sahur/berbuka puasa, silaturahmi keluarga, dan sebagainya.

Tarolah aktivitas sholat tarawih misalnya. Kita bisa memilih melaksanakannya di rumah, jika itu merupakan pilihan yang baik untuk lebih mengharmonikan hubungan antar sesama anggota keluarga. Walaupun sesekali kita bisa mengerjakannya di masjid dalam kerangka memupuk hubungan sosial. Kita juga bisa membuat program tadarus Al Qur'an bersama seluruh anggota keluarga sehabis sholat tarawih di rumah.

Pada bulan berkah ini, yang tak kalah pentingnya adalah, kita bisa membuat program tabungan Ramadhan keluarga. Dimana hasil tabungan itu, kita sepakati dan niatkan untuk membantu saudara-saudara kita, para keluarga yang nasibnya tidak beruntung. Keluarga-keluarga Muslim yang kini hidup di bawah bayang-bayang ancaman teror penghancuran dan pembunuhan orang-orang kafir. Saudara-saudara kita di Palestina, Kashmir, Gujarat, Chechnya, Australia dan sebagainya, mungkin tak bisa menikmati Ramadhan tahun ini senikmat yang kita rasakan. Karena itu, ajarkanlah anak-anak kita untuk bisa berbagi rasa, berempati dengan penderitaan yang mereka alami.

Ya, program tabungan Ramadhan untuk dunia Islam, bisa kita adakan di dalam keluarga kita. Dengan program itu, kita didik anak-anak agar memiliki sifat pengasih, penyayang, serta menanamkan ruhul jihad (semangat pembelaan) terhadap nasib nestapa yang dialami saudara-saudaranya di belahan bumi lain.

Yang pasti, hikmah Ramadhan begitu banyak jika diurai satu-persatu, khususnya bagi pengokohan sendi-sendi keluarga. Karena itu seyogyanya, Ramadhan harus kita optimalkan manfaatnya sebagai sarana untuk memproduk keluarga Islami yang memiliki semangat tarbiyah, semangat ukhuwah, dan semangat jihad.

Mari kita susuri Ramadhan dengan iman dan ihtisaban untuk mencapai keluarga ihsan. Semoga Ramadhan tahun ini menjadi momentum kelahiran keluarga-keluarga Islami yang banyak di seluruh dunia. Wallahu a'lam.


By :Aan Candra

Sabtu, 07 Agustus 2010

9 tips yang sering dianjurkan untuk “sukses ramadhan”


Ada 9 tips yang sering dianjurkan untuk “sukses ramadhan”

1. Sungguh-sungguh memohon kepada Allah swt, agar diijinkan berjumpa dengan Ramadhan dalam keadaan sehat lahir batin. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)

2. Perbanyak membaca kalimat tayyibah. (Alhamdulillah, Subhanallah, MasyaAllah, Allahu Akbar, Astaghfirullah dsb) Dengan demikian lidah, hati dan pemikiran kita akan terjalin kuat dengan kebesaran Allah. Ada “klik”.. yang tercipta. (Insya Allah)

3. Bersyukur dan menantikan dengan penuh kegembiraan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

4. Usahakan untuk membuat rencana kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Detik-detik dalam bulan Ramadhan sangat istimewa… dengan membuat rencana tsb, mudah-mudahan kita dapat lebih berkualitas dalam menjalaninya.. (contoh rencana menyambut bulan Ramadhan dapat di lihat disini : Ramadhan akan segera tiba. Yang saya peroleh dari sebuah situs negara tetangga beberapa tahun yang lalu)

5. Memperkuat tekad.. berniat sungguh-sungguh untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Insya Allah, jika kita bersungguh-sungguh dan tulus kepada Allah swt., maka insya Allah, Allah swt. akan banyak memberikan bantuan, kemudahan dalam melaksanakan setiap aktifitas yang kita rencanakan (pada point 4). “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” QS Muhamad:21.

6. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, kita memperlajari aturan tentang puasa (fiqh). Tanpa ilmu.. ibadah kita tak kan sempurna. Bertanya kepada orang-orang yang berilmu, agar tidak ada kesimpang siuran. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Usahakan banyak menghadiri majelis taklim. Agar hati ini menjadi tenang, bersih dan penuh dengan semangat ke-Islaman. Akan memompakan semangat dan memperbesar tekad. Apalagi jika ditambah dengan terhubung kembali jalinan silahturahmi antara sesama hamba Allah. Saling mengingatkan.. saling mendukung. Subhanallah..

8. Lakukan Taubat yang sesungguh-sungguhnya taubat (taubatan nashuha). “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Melakukan perubahan secara menyeluruh. Kembali kepada Allah azza wa jalla. Membenahi ikatan dengan Nabi Muhammad saw.. (membaca sirah Nabiwiyah). Menjadikan Nabi Muhammad saw, kembali sebagai satu-satu idola. Berusaha meniru dan menjalankan sunnahnya. Bersiap untuk menjadi bagian dari penyebar

9. Berusaha menjalin silahturahmi kembali dengan orang tua, saudara, kerabat, tetangga, hadai taulan. Ajak semua orang untuk sama-sama mempersiapkan diri dengan baik.

SMS UCAPAN PUASA RAMADHAN 2010

SMS UCAPAN PUASA RAMADHAN 2010
Marhaban yang ramadhan..bln suci kembali tiba..saat tepat menyucikan diri dari segala dosa..tanpa basa basi mhn dimaafkan segala kesalahan

Jika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.

Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu. Silahkan kesah, kau bukan takdirku… mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku, dan Allah adalah kasihku… Maafkan segala kesalahan

Mengingat Kata yang Salah, Hati yang Berprasangka, janji yang terlupakan,Sikap & Sifat yang menyakitkan, di hari ini ijinkanlah ku juga mengucapkan mohon maaf LAHIR DAN BATHIN

Pelanggan yang terhormat. Selamat menunaikan ibadah puasa 1930 H. Mohon maaf lahir dan batin.

Gelap malamMU ku terjaga, karnaMU ku bergerak melangkah menuju mentariMU, kusambut pemberianMU (“Marhaba YA Ramadhan”), dangan harapan kudapat keridoanMU……..
Slama menunaikan Ibadah Puasa……

Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret hatimu. Marhaban Ya Ramadhan

Anak melayu mengail ikan, perahu berlabuh ditengah lautan, sambil menunggu datangnya ramdhan jari ku susun mohon ampunan, selamat menyambut bulan suci ramadhan bagi semua umat muslim..

Mungkin hari-hari yang lewat telah menyisakan sebersit kenangan yang tak terlupa….., ada salah, ada khilaf, ada dosa yang mengikuti perjalanan hari-hari itu.
agar tak ada sesal, tak ada dendam, tak ada penyesalan ….
mari kita sama-sama sucikan hati,diri,dan jiwa kita.
Marhaban Yaa Ramadhan……
Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun jerami,
harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang sms ini.
Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang,
saya mohon maaf lahir dan bathin….

Bila hati saling terpaut rasa cinta terjalin indah
Bila salah & Khilaf telah terjadi maka Mohon Maaf
Lahir & Batin atas kesalahan,
“Marhaban Ya Ramadhan”
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga kita selalu diberkahi dibulan yang penuh mahrifah

Nah segitu dulu deh sms nya siapa tau bisa ngebantu kamu untuk bisa ngucapin selamat bulan puasa jangan lupa lihat Jadwal puasa ramadhan 2010, jadi gak bingung deh sms ucapan puasa ramadhan 2010 ini.

Hikmat Ramadhan 2010 di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta

Bulan suci Ramadhan merupakan momen yang juga diisi dengan berbagai warna tradisi. Memasuki bulan Ramadhan, banyak ritual religi yang sudah merupakan aktifitas umum terlihat di berbagai tempat, salah satunya, menikmati hidangan bersama orang terkasih atau bersama teman dengan satu semangat ibadah, untuk bersama berbuka puasa dan sahur. Sedangkan dalam masyarakat modern, untuk berbuka puasa dan sahur, mereka cenderung membangun nuansa baru yang elegan, menarik dan tetap dengan penuh

hikmat, untuk mendukung dan mendapatkan semangat dalam menjalani kewajiban ibadah di bulan Ramadhan.

Tak ingin melewatkan bulan yang penuh hikmah yang selalu ditunggu ini, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta mengajak para pengunjungnya untuk mendapatkan pengalaman baru di bulan suci ini dengan menginap dan berbuka puasa bersama keluarga, mempererat tali silaturahmi bersama rekan kerja dan rekan bisnis. Suasana
yang menyenangkan dan penuh kedamaian akan menjadi pengalaman yang bermakna, hotel legendaris ini menciptakan sajian yang penuh kenikmatan merefleksikan makna bulan suci Ramadhan. Dalam soal menu, tangan-tangan terampil para juru masak handal yang dipimpin oleh Executive Chef Andrew Phillips dan Executive Sous Chef Budiyana Ramelan akan melengkapi kenikmatan menjalankan ritual Ramadhan.

Kenikmatan berbuka puasa akan menjadi pengalaman yang luar biasa dengan hidangan khas Indonesia, Tajil dan santapan ala buffet di Signatures Restaurant yang akan memanjakan selera para pengunjung. Bagi mereka yang menginap di hotel dapat menikmati sahur ala buffet di Signatures Restaurant. Sahur bisa dinikmati mulai pukul 2.00 dini hari hingga 4.00 pagi dengan Rp.175.000++ per orang dan berbuka puasa
mulai pukul 5.00 sore dengan Rp.195.000++ per orang sudah termasuk tajil.

Selain pengalaman bersantap, hotel ini juga menyiapkan paket akomodasi sebagai fasilitas untuk mempererat hubungan dengan keluarga dan saudara. Hotel Indonesia Kempinski Jakarta memberikan Paket Ramadhan dari tanggal 11 Agustus hingga 9 September 2010. Dengan Rp.2.150.000 net per malam termasuk sahur dan buka puasa untuk dua orang, para tamu dapat menginap di Deluxe Room yang luasnya 44 meter
persegi dan Rp.2.350.000 net per malam untuk Grand Deluxe Room, dengan luas ruangan 68 meter persegi, juga sudah termasuk sahur dan buka puasa untuk dua orang.

Setelah 30 hari berpuasa, maka tibalah hari Lebaran, dan hotel sudah menyiapkan Paket Lebaran, dari tanggal 10 hingga 19 September 2010. Paket kamar ini bisa dinikmati dengan biaya mulai dari Rp.2.050.00 net, minimal menginap dua hari, sudah termasuk sarapan pagi, perawatan spa untuk dua orang dewasa di KempinskiSPA dan akses internet dikamar. Para tamu dapat melakukan check-in lebih awal pukul 11.00 dan
check-out hingga pukul 15.00.

Untuk kebanyakan perusahaan, pertemuan bisnis di bulan Ramadhan biasanya dimanfaatkan untuk sekalian mempererat tali silaturahmi antar rekan kerja dan rekan bisnis. Demi memenuhi kebutuhan mereka, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta pun menyediakan Paket Meeting Ramadhan selama periode tanggal 11 Agustus hingga 9 September 2010, terdiri dari beberapa paket yaitu paket Tajil, dan paket lengkap berbuka puasa yang bisa diadakan di Kempinski Grand Ballroom dengan minimal 50 orang dan di Bali Room untuk minimal 200 orang. (pit)

NU Dan Muhammadiyah | 1 Ramadhan 1431 H Tetapkan 11 Agustus 2010 ?

Muhammadiyah Dan NU | 1 Ramadhan 1431 H Tetapkan 11 Agustus 2010 ? Penetapan tanggal 1 Ramadhan 1431 H Sebagai awal mulainya Puasa Ramadhan di tahun 2010 ini masih banyak perlu pertimbangan yang matang untuk menentukan tanggal yang pas dan benar benar pasti. Kali ini menurut NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1431 H jatuh pada tanggal 11 Agustus 2010. Namun masih menunggu rukyatul hilal (melihat rembulan muda secara kasatmata) untuk menunggu kepastian penetapan awal mula puasa ramadhan 1431 Hijriah di tahun 2010 ini.

“Itu prediksi secara hisab (perhitungan matematis) karena kami tetap menunggu rukyatul hilal (melihat rembulan muda secara kasatmata),” kata Ketua Lajnah Falaqiah PWNU Jatim H Abdus Salam Nawawi di Surabaya, Minggu (11/7/2010).

Menurut dia, awal Ramadhan 1431 H akan mungkin bersamaan dengan Muhammadiyah yang sudah menetapkan pada 11 Agustus karena ketinggian hilal (rembulan usia muda/pergantian kalender) mencapai 2 derajat.

“Dari sudut peluang sama memang ada karena ketinggian hilal di atas dua derajat, tetapi enggak tahu kalau ada mendung. Karena itu, kami akan menunggu hasil rukyatul hilal,” katanya.

Dosen IAIN Sunan Ampel, Surabaya, itu mengatakan, PWNU Jatim akan melakukan rukyatul hilal pada 9 Agustus petang di sejumlah daerah, seperti Surabaya, Gresik, Lamongan, Madura, Blitar, Malang, dan Jember.

Senada dengan itu, Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur Nadjib Hamid mengatakan, awal Ramadhan 1431 H jatuh pada hari Rabu Legi, 11 Agustus 2010.

“Itu karena ijtimak (penyempurnaan) akhir Syaban terjadi pada Selasa, 10 Agustus, bertepatan dengan 29 Syaban 1431 H pukul 10.09 WIB,” katanya.

Saat matahari terbenam, katanya, hilal sudah wujud dua derajat lebih sehingga Rabu 10 Agustus malam sudah mulai shalat tarawih.

Pria yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur itu menegaskan bahwa kemungkinan awal Ramadhan untuk tahun ini akan sama dan tidak ada perbedaan. nasional.kompas.com/read/2010/07/11/13181598/NU.Jatim.1.Ramadhan.1431.H.11.Agustus

Jadi Menurut NU Dan Muhammadiyah penetapan 1 Ramadhan 1431 H Jatuh di tanggal 11 Agustus 2010. Namun untuk keputusan pastinya masih menunggu rukyatul hilal (melihat rembulan muda secara kasatmata).

Kamis, 08 Juli 2010

Ilmuwan NASA Juga Kritik Jabulani

VIVAnews - Kontroversi bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani terus bergulir. Kali ini giliran Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang ikut memberikan komentarnya mengenai Jabulani.

Seperti dilansir Goal, Kamis 8 Juli 2010, sejumlah pakar NASA's Ames Investigation Center memberikan analisa aerodinamika terhadap Jabulani. Hasilnya, Jabulani sulit diprediksi ketika bergerak dengan kecematan 44 mil per jam.

Para ilmuwan NASA ini menuding penyebabnya adalah bobot bola yang terlalu ringan. Jabulani, produksi Adidas khusus Piala Dunia 2010, beratnya hanya 440 gram. Bola dengan seberat itu, maka akan meluncur kurang konsisten akibat knuckle effect atau efek buku.

NASA juga yakin ketinggian dapat meningkatkan sifat tak terduga bola. Perlu diketahui, stadion di Afrika Selatan rata-rata berada di atas seribu meter di atas permukaan laut.

Craig Johnson, mantan striker Liverpool, yang kini menjadi pakar perangkat ilmiah sepakbola mengatakan memang ada kekeliruan terhadap Jabulani. Kekeliuran ini jauh lebih serius dibanding yang dibuat pada Piala Dunia sebelumnya.

Ia memperkirakan kurangnya gol dari tembakan bebas, banyaknya kesalahan passing yang dilakukan pemain, dan sulitnya pemain mengontrol bola, dan banyaknya tembakan ke arah gawang yang melenceng, dan menerpa mistar, disebabkan oleh Jabulani.

Tak hanya itu, beberapa pemain dan pelatih juga sebelumnya tak puas dengan performa Jabulani. Dan sepertinya, Jabulani masih akan menjadi topik utama sampai September 2010.
• VIVAnews